Minggu, 15 Januari 2017

Rapat Kerja SMP Al-Islamiyah Tahun Pelajaran 2015/2016

Assalamu'alaikum wr.wb

Alhamdulillaah, alhamdulillahirabbil'alamiin, wassholatu wassalaamu 'alaa sayyidina wamaulanaa Muhammmadin wa 'alaa aalihi washohbihi ajma'iin, ammaa ba'du.
Rabbii srohlii sodrii wayassirli amrii wahlul 'ukdotammillisaani yafkohukouli.

Yang sama2 kita hormati Ibu Kepala Sekolah SMP Al-Islamiyah Ibu Hj. Siti Nur Azizah, S.E., Yang sama2 kita hormati Bapak Wakil Kepala Sekolah SMP Al-Islamiyah Bapak Asnawi, S.Pd.I, dan yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf kantor SMP Al-Islamiyah.

Pertama2 kita ucapkan puji serta syukur kehadirat Allaah SWT yang telah memberikan kepada kita semua nikmat sehat walafiat, nikmat iman dan Islam sehingga kita dapat berkumpul dalam acara rapat kerja ini. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan para pengikutnya, semoga di yaumil qiyamah nanti kita akan mendapat syafaat Rosulullah SAW untuk masuk ke dalam surganya Allah SWT, aamiin yaaa rabbal 'aalaamiin.

Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, baiklah akan saya bacakan susunan acara rapat kerja SMP Al-Islamiyah:
1. Pembukaan
2. Pembacaan Kalam Ilahi oleh Ahmad Wahyudin, S.Pd.I
3. Sambutan Ketua Raker
4. Sambutan Kepala Sekolah
5. Pembahasan perubahan visi dan misi serta tujuan sekolah
6. Diskusi panel masing-masing bidang komisi
7. Presentasi masing2 bidang komisi
8. Penutupan dan Do'a

Bapak/Ibu yang saya hormati. Baiklah untuk mempersingkat waktu, marilah kita buka acara rapat kerja kita kali ini dengan membaca Surat Al-Fatihah, kita mohon kepada Allaah SWT semoga rapat kerja ini berjalan dengan lancar.
Ilahadrotin nabiyyil mustofaa rasulillahi shallallaahu 'alaihiwasalllaama kiromil faatihah....
aamiin yaa rabbaal 'aalamiin.

Acara selanjutnya pembacaan Kalam Ilahi .....

Sambutan Ketua Raker sekaligus membuka acara rapat kerja SMP Al-Islamiyah Tahun Pelajaran 2015/2016
dan seterusnya .......

Rabu, 04 Januari 2017

CATATAN LAMA

Jangan melihat wajah dan penampilan di cermin kaca, karena itu suatu pembodohan dan tipuan. Lihatlah diri dalam cermin kaca hati dan penghambaan sejati kepada-Nya. Langkah yang berat itu janganlah menjadi gangguan untuk dekat kepada-Nya. Perjuangan yang abadi adalah perjuangan melawan diri sendiri. Pelajarilah sastra percintaan dalam setiap bait kata yang agung. Realisasi cinta adalah realita kehidupan orang terdekat dan masyarakat. Dengan menghilangkan pengharapan kepada mahluk semakin jauh dari rasa sakit, kejenuhan dan gelisah. Kedekatan pada mahluk hanya percaya sesaat dan kejauhan darinya bebaskan kecurigaan.
Manusia pada umumnya memiliki kecenderungan untuk dekat dan mengenal diri dan lingkungannya atas kedekatannya dengan rasnya sendiri. Terdapat banyak ras di dunia sehingga menimbulkan rasa ingin tahu untuk saling mengenal satu sama lain, baik hanya sebatas rasa ingin tahu hingga rasa ingin tahu yang mendalam. Keindahan melahirkan kecintaan baik yang hampa maupun yang sejati.
Materi cenderung mengajak kepada penghambaan duniawi dan kehendak bebas manusia. Kecintaan kepada objek duniawi hanya akan menimbulkan kecintaan kepada objek-objek duniawi yang lainnya. Kehendak manusia adalah tidak terbatas sedangkan kekuatan dan kemampuannya terbatas. Oleh karena itu manusia cenderung menghalalkan segala cara dan memanfaatkan kelemahan manusia lainnya. Banyak pria dengan kata cinta menundukkan wanita hanya untuk kepuasan mereka belaka. Dan banyak wanita dengan kecantikannya merusak kepercayaan pria yang baru mengenal arti cinta.
Sesungguhnya dunia itu semata-mata tipu daya, meski ini diketahui, masih banyak pula yang tertipu. Keinginan untuk memiliki harta dunia dan keyakinan bahwa dengannya dapat membeli apa saja sesungguhnya itu keliru. Tidak ada yang dapat membeli ketenangan jiwa. Manusia selalu mengira-ngira tentang masa depan mereka, namun mereka lupa tentang masa depan dunia dimana mereka hidup di dalamnya dan bergesa-gesa dalam kesenangan sesaat dan lupa pada kehidupan abadinya. hanya melihat tanpa memaknai apa yang dibalik setiap peristiwa. Manusia sering mengulur waktu mereka untuk kebaikan mereka sendiri, malah memperbanyak meluangkan waktu untuk yang sedikit faedahnya bahkan banyak mudharatnya. Banyak orang yang egois dan mempertahankan bahkan mencintai keegoisan mereka sendiri, efeknya mereka mati rasa/beku hati.
Banyak orang yang tertipu dengan cinta yang palsu atau berlarut-larut dalam cinta yang sementara dan melupakan cinta sejati. Penantian yang sejati adalah menunggu kematian yang diisi dengan percintaan yang sejati. Pada awalnya manusia dibuat senang dengan cinta yang semu karena indahnya pengharapan. Sesungguhnya hal tersebut menggerogoti kebahagiaannya sendiri. Nalar manusia tidak sanggup mengartikan cinta dan setiap tahap meraih cinta tersebut. Musik dan senandung membuang semua kepenatan akal jiwa yang susah, hati yang gandrung kepada senandung membuat hati itu mudah goyah atau mungkin sebaliknya.