Kamis, 21 April 2016

Kenyataan dan Impian (888)

By Yulansta

Kenyataan / Realita
Kehidupan fana dunia. Dalam tatanan ini, usia dan waktu tidak bisa mundur/maju. Semua disetting 24 jam dalam sehari. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setiap detik di depannya. Penuh teka-teki, dilematis dan ketidakpastian. Hanya satu kepastian yang ada yaitu PERUBAHAN. Perubahan, apakah itu yang disukai, dianggap biasa, atau dibenci sekalipun, tak jarang diperangi baik secara individu maupun kolektif baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terkait dengan kebutuhan hidup (Sandang, Pangan, Papan, Pendidikan, Kesehatan, Kemanan, Kenyamanan dan kebutuhan Biologis) yang berubah seiring dengan berjalannya waktu yang apabila terpenuhi semuanya maka dikatakan BAHAGIA yang sempurna. Namun dalam kenyataannya dunia bukanlah tempat kesempurnaan. Memperoleh semua itu harus dengan bersusah payah yang tiada dijamin kepastiannya.
Allah SWT memberikan jalan Islam (Keselamatan) untuk meraih semuanya. Namun tidak semua mahluk di dunia menerima titah Tuhan ini. Perang kepentingan pun terjadi, hawa nafsu jadi panglima yang pada dasarnya hawa nafsu itu tidak akan pernah merasa puas selalu kurang, lagi-dan lagi sampai maut tiba menjemput ajal. Segala sesuatunya terbatasi pada aturan yang dibuat oleh manusia baik secara individu maupun kolektif, baik yang didasari ajaran Tuhan maupun hawa nafsu. Dalam hal ini, setan sering kali menjadi kambing hitam atas segala kesalahan yang terjadi dan berbuntut pada penyesalan yang abadi, karean ketidakmampuan manusia mengendalikan yang teristimewa yakni HAWA NAFSU yang beragam dalam bentuk, kecenderungan dan cara pemenuhannya. Kebaikan dan keburukan selalu berdampingan dalam sisi dunia. Hawa nafsu sebagai indikator akan lebih kuat lagi jika dimunculkan dengan KEDIRIAN/KEAKUAN (EGO).

Khayalan.
Merupakan alam yang paling sempurna apabila mampu mendesainnya dengan baik. Alam dimana banyak yang berlari ke alam ini dari kenyataan yang dinilai pahit, menyakitkan dan tidak menyenangkan. Faktor penentunya adalah sejauh mana kemampuannya dalam berimajinasi untuk dunia barunya ini. Alam ini mampu mewarnai, menerangi, menghidupkan dan memberi cita rasa pada tatanan yang dianggap datar dan membosankan, gelap, mati dan hambar dalam kehidupan. Dapat diaktualisasikan dalam bentuk karya, kasih sayang, tanggung jawab, penghormatan, rasa kagum yang dalam, memaafkan dan kerelaan. Sebagai obat atau penawar peperangan batin dalam hati dan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar